Umas Pest Control

Diskusi Dengan Ahli

0813 3755 3373

umas jakarta

Apa Saja Gejala yang Muncul Saat Terkena Penyakit Malaria?

Kategori
Gejala sakit malaria

Baca Juga: Malaria dan DBD Penyebab dan Gejala Yang Ditimbulkan

Malaria adalah salah satu penyakit mematikan yang masih menjadi ancaman di berbagai belahan dunia, terutama di daerah tropis dan subtropis. Penyakit ini disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Penting untuk memahami gejala penyakit malaria sejak dini agar penanganan bisa dilakukan secepat mungkin. Artikel ini akan membahas secara detail gejala-gejala yang muncul pada seseorang yang terkena malaria, serta langkah-langkah yang bisa diambil untuk menghadapinya.

Apa Itu Malaria?

Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium. Ada beberapa jenis Plasmodium, namun yang paling umum dan berbahaya adalah Plasmodium falciparum. Penularannya terjadi melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi. Ketika nyamuk tersebut menggigit manusia, parasit masuk ke dalam aliran darah dan mulai menginfeksi sel darah merah.

Setelah masa inkubasi yang berlangsung sekitar 10-15 hari, barulah gejala penyakit malaria mulai muncul. Gejala ini sering kali menyerupai penyakit flu, sehingga penting untuk mewaspadai setiap perubahan kondisi tubuh, terutama jika Anda tinggal atau pernah bepergian ke daerah endemik malaria.

Gejala Awal Malaria yang Perlu Diwaspadai

Gejala Malaria

Malaria memiliki beberapa gejala khas yang dapat muncul dalam tahapan berbeda. Pada tahap awal, gejala malaria sering kali mirip dengan gejala flu biasa, sehingga banyak orang yang tidak menyadarinya. Berikut ini adalah gejala-gejala awal yang umum terjadi:

Demam Tinggi Secara Berkala

Salah satu gejala paling umum dari malaria adalah demam tinggi. Demam ini biasanya muncul secara berkala dan bisa berlangsung selama 6 hingga 12 jam. Pola demam yang terjadi seringkali teratur, muncul setiap dua atau tiga hari sekali, tergantung pada jenis Plasmodium yang menginfeksi.

Menggigil Parah

Pada saat demam meningkat, penderita malaria biasanya mengalami menggigil hebat. Tubuh akan bergetar dan terasa sangat dingin meskipun suhu tubuh meningkat. Ini adalah salah satu ciri khas dari penyakit malaria.

Keringat Berlebihan

Setelah periode demam dan menggigil, penderita malaria biasanya mengalami keringat berlebihan. Tubuh akan mengeluarkan banyak keringat dan suhu tubuh akan menurun. Siklus ini bisa berulang beberapa kali, tergantung pada seberapa parah infeksinya.

Sakit Kepala Hebat

Ketika kepala terasa sangat sakit ini juga merupakan gejala umum yang muncul saat terkena malaria. Sakit kepala yang dirasakan sering kali terasa sangat intens dan tidak hilang dengan mudah meskipun sudah meminum obat pereda nyeri.

Nyeri Otot dan Sendi

Penderita malaria biasanya merasakan nyeri otot dan sendi yang sangat kuat, mirip dengan gejala flu. Rasa nyeri ini bisa membuat tubuh terasa lemah dan sulit bergerak.

Gejala Lanjutan Malaria yang Lebih Parah

Jika tidak ditangani dengan cepat, malaria bisa berkembang menjadi lebih parah. Pada tahap lanjut, gejala yang muncul bisa mengancam nyawa. Berikut adalah beberapa gejala yang perlu diwaspadai:

Anemia

Parasit Plasmodium yang menginfeksi sel darah merah akan menyebabkan kerusakan pada sel tersebut, sehingga mengakibatkan anemia. Kondisi ini bisa membuat tubuh terasa sangat lelah dan lemah karena kurangnya sel darah merah yang sehat untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

Sesak Napas

Seiring dengan anemia yang terjadi, penderita malaria bisa mengalami sesak napas. Ini terjadi karena tubuh kekurangan oksigen akibat kerusakan sel darah merah.

Mual dan Muntah

Gejala lain yang sering muncul pada malaria adalah mual dan muntah. Penderita mungkin kehilangan nafsu makan dan sering merasa mual, terutama saat demam meningkat.

Kuning pada Kulit dan Mata (Jaundice)

Infeksi malaria yang parah bisa menyebabkan kulit dan mata berubah menjadi kuning, kondisi yang dikenal sebagai jaundice. Hal ini terjadi karena adanya kerusakan hati akibat infeksi malaria, yang mempengaruhi proses metabolisme bilirubin di dalam tubuh.

Kejang dan Koma

Pada kasus malaria berat, terutama yang disebabkan oleh Plasmodium falciparum, penderita bisa mengalami kejang dan bahkan koma. Kondisi ini dikenal sebagai malaria serebral, yang merupakan komplikasi serius dan bisa berujung pada kematian jika tidak segera ditangani.

Gejala Malaria pada Anak-anak

Anak-anak adalah kelompok yang sangat rentan terhadap malaria, terutama di daerah endemik. Gejala malaria pada anak bisa sedikit berbeda dengan orang dewasa dan sering kali lebih parah. Berikut ini adalah beberapa gejala malaria pada anak-anak:

  • Demam tinggi yang datang tiba-tiba
  • Nafsu makan berkurang
  • Menggigil dan keringat berlebihan
  • Kejang (pada beberapa kasus)

Anak-anak yang terinfeksi malaria juga bisa mengalami penurunan berat badan yang drastis dan terlihat sangat lemah. Oleh karena itu, orang tua harus sangat waspada terhadap gejala-gejala ini.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Anda Mengalami Gejala Malaria?

Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala malaria, langkah pertama yang harus dilakukan adalah segera mencari pertolongan medis. Dokter akan melakukan tes darah untuk memastikan apakah Anda terinfeksi malaria atau tidak. Jika positif, dokter akan memberikan obat antimalaria yang sesuai.

Penanganan dini sangat penting untuk mencegah malaria berkembang menjadi lebih parah. Jangan pernah mengabaikan gejala-gejala awal karena semakin lama malaria dibiarkan, semakin besar risiko komplikasi yang bisa terjadi.

Cara Mencegah Malaria

Selain memahami gejala-gejala malaria, langkah pencegahan juga sangat penting. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjangkit malaria:

Menggunakan Kelambu Berinsektisida

Salah satu cara paling efektif untuk mencegah gigitan nyamuk Anopheles adalah dengan menggunakan kelambu yang diberi insektisida. Ini sangat penting, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah endemik malaria.

Menghindari Gigitan Nyamuk

Anda bisa mengurangi risiko gigitan nyamuk dengan menggunakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh, serta mengoleskan krim antinyamuk pada kulit.

Mengonsumsi Obat Pencegahan

Bagi orang yang akan bepergian ke daerah endemik malaria, dokter mungkin akan meresepkan obat pencegahan malaria. Obat ini biasanya harus diminum beberapa hari sebelum perjalanan dan dilanjutkan hingga beberapa hari setelah kembali.

Baca Juga: Cara Memilih Obat Nyamuk DBD yang Aman dan Berkualitas

Kesimpulan

Malaria adalah penyakit berbahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika Anda tinggal di atau berencana bepergian ke daerah tropis. Gejala malaria bisa bervariasi dari yang ringan hingga parah, mulai dari demam tinggi, menggigil, hingga anemia dan kejang. Dengan mengetahui gejala-gejala ini, Anda bisa segera mencari pertolongan medis dan mencegah komplikasi yang lebih serius. Ingat, pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Jaga diri Anda dengan baik, gunakan kelambu, dan pastikan untuk selalu waspada terhadap gigitan nyamuk.

Rate this post
Share on facebook
Facebook
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on twitter
Twitter
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments